PASURUAN, KOMPAS.com - Ribuan kelelawar bebas berkembang biak di Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Akibatnya empat ruangan tidak bisa dipakai karena kotoran kelelawar berjatuhan dari atap ruangan.
"Tak hanya itu, bau kencing kelelawar sangat tak sedap. Suaranya pun bising," jelas Suryono, salah satu guru SDN 1 Nguling Pasuruan.Empat ruangan yang tidak bisa dipakai adalah dua ruang aula, ruang Guslah Pramuka, serta Ruang dan Perpustakaan, semuanya berada di lantai dua. Namun yang paling parah adalah ruang Pramuka yang tak bisa dipakai selama bertahun-tahun. Karena sejumlah atap jebol tak kuat menahan beban kotoran kelelawar.
"Karena sudah tak memungkinkan lagi bisa dibersihkan, baunya kayak gini lagi," tambahnya.
Meski keberadaan kelelawar di lantai dua, ternyata sangat mengganggu proses belajar mengajar karena bau tak sedap pun terasa hingga ke lantai satu. "Dan suaranya itu mas juga mengganggu," ujar, Anton Wijaya siswa kelas 4.
Keberadaan ribuan kelelawar sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 2003 silam di gedung lainnya yang masih satu lokasi. Namun setelah renovasi, kelelawar pun migrasi gedung lainnya hingga berkembang biak pesat.
"Karena dua tahun terakhir ini memang terasa sekali dampaknya hingga empat ruang di atas itu tak terpakai," Jelas, Suyono, Kepsek SDN 1 Nguling.
Sementara upaya untuk mengusir ribuan kelelawar tersebut sudah dilakukan dengan berbagai cara selama dua tahun terakhir ini tapi tidak berhasil. Mulai dari penyemprotan dengan pestisida, memasang lampu pijar pada atap, hingga memasang perangkap pandan duri juga tidak berhasil.
"Ya terpaksa hingga kini kita biarkan saja mas" tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar